Bahaya meroko
dan Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok
Seperti Orang Tuanya.
Satu lagi
peringatan untuk para pecandu rokok serta mereka yang hidup atau tinggal
bersama para perokok aktif. Riset teranyar mengindikasikan, orang yang tidak
merokok namun menerima paparan asap rokok tingkat rendah selama sekitar 30
menit, mengalami kerusakan yang signifikan pada lapisan pembuluh darah.
Temuan ini
memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat karena kerusakan yang
dihasilkan oleh asap rokok terkait dengan aterosklerosis (pengerasan pembuluh
darah), yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.
“Perokok
pasif yang terpapar asap rokok dalam tingkat sangat rendah, – seperti misalnya
anak-anak – akan menyebabkan kerusakan fungsi pembuluh darah setelah hanya 30
menit terpapar,” ujar peneliti utama riset tersebut, Dr Paul Frey, dari divisi
kardiologi di San Francisco General Hospital, dalam sebuah rilis berita
American College of Cardiology.
Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat,”
tambah Frey. “Kami melihat penurunan yang begitu tajam pada fungsi vaskular,
meski seeorang hanya menerima paparan yang sangat singkat dan itu sangat
memprihatinkan,” jelasnya.
Dalam
kajiannya, peneliti menggunakan mesin merokok untuk menghasilkan konsentrasi
partikulat tertentu dan diukur dampaknya pada 33 partisipan sehat yang tidak
merokok (perokok pasif) mulai usia 18-40 tahun. Para perokok dibagi menjadi
tiga kelompok berdasarkan tiga tingkat paparan. Tiga tingkat tersebut adalah
udara bersih; tingkat lebih rendah dari asap tersisa ditemukan di rumah perokok
atau restoran, dan tingkat tinggi yang ditemukan di sebuah bar berasap atau
kasino.
“Kami mampu
secara tepat mengkarakterisasi konsentrasi perokok pasif dan melihat seberapa
besar tingkat paparan yang sangat rendah dapat memengaruhi kesehatan yang
sebelumnya tidak pernah diteliti,” jelas Frey.
Rencananya
temuan ini akan dipublikasikan pada 22 Mei 2012 dalam Journal of the American
College of Cardiology.
Hasil temuan
mengungkapkan bahwa pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas (disebut
arteri brakialis), berisiko mengalami penyempitan pada orang yang terkena paparan
asap rokok. Inilah alasannya kenapa lapisan dalam pembuluh darah tidak bekerja
dengan semestinya.
Peneliti
menegaskan perlunya suatu kebijakan yang lebih komprehensif untuk melarang
orang agar tidak merokok di tempat umum. Mereka juga menyarankan kepada setiap
dokter untuk berbicara dengan pasien mereka apakah tinggal dengan perokok atau
tidak.
“Merokok
merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dicegah untuk penyakit jantung,”
kata Frey. “Kami berharap penelitian ini akan menyentuh para perokok agar
menghentikan kebiasaan buruk mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjaga
kesehatan jantung mereka sendiri tetapi juga kesehatan orang yang ada di
sekitar mereka,” tutupnya.
Meskipun studi ini
menemukan hubungan antara asap rokok dan kerusakan pembuluh darah, hal itu
tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
ΓΌ Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok Seperti Orang Tuanya.
Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok
Seperti Orang Tuanya.
Apakah anda perokok berat? Kalau ya, disini ada salah satu tips
agar anak anda tidak mengikuti jejak anda dalam berperilaku merokok.
Bagi seorang perokok berat seperti saya ini, sangatlah susah untuk
tidak merokok di sembarang tempat. Kebiasaan buruk ini sudah berjalan sejak
saya masih SMA. Sering kali keinginan atau hasrat untuk berhenti merokok timbul
dari dalam hati, namun memang susah dan memang rasanya berat sekali untuk
menghilangkan kebiasaan buruk ini dari kehidupan kita sehari-harinya.
Karena kebiasaan buruk tersebut, kita sebagai orang tua, kebiasaan
buruk seperti ini biasanya menular pula pada anak-anak kita yang masih usia sekolah.
Pada umumnya, anak-anak yang dalam masa pertumbuhan usia mudanya sering
mengidolakan orang tuanya sebagai idola dalam pergaulannya sehari-hari,
terutama pada sosok seorang ayah. Baik perilakunya sehari-hari di rumah mapun
perilaku di luar rumah dan bahkan mungkin perilaku dalam kehidupan masyarakat
sekitar terutama pada lingkungan sekolah.
Demikian pula dalam perilaku merokok. Seorang anak, biasanya, baik
secara langsung maupun tidak langsung akan meniru perilaku orang tuanya yang
perokok, sehingga si anak cenderung juga untuk menjadi seorang perokok, dari
perokok pasif ke perokok aktif.
Sebagai orang tua yang bijaksana, kita harus dapat menyiasati
bagaimana caranya agar anak kita tidak ikut-ikutan menjadi perokok seperti
halnya kita sebagai orang tua.
Disini saya menyertakan tips-tips yang sudah lama saya terapkan
dalam lingkungan keluarga saya untuk melatih anak dalam hal agar anak kita
tidak merokok. Di mata anak kita, kita sebagai orang tuanya masih dapat merokok
seperti biasanya tanpa akan ditiru oleh anak kita. Dan saya sebagai orang
tuanya masih dapat merokok tanpa memberikan contoh yang berkonotatif negatif
kepada anak-anak kita.
Karena tips ini juga (mungkin) berguna untuk kebaikan semua pihak.
Diantara tips yang sudah pernah dan sedang saya berlakukan di rumah tangga saya
dan hasilnya cukup berarti.
Tips-tipsnya adalah sebagai berikut:
1.
Sejak usia dini, anak diajarkan dan diberikan massa yang
menggambarkan dampak buruk akibat dari kebiasaan merokok.
2. Berdisiplinlah dalam
hal merokok, jangan merokok di dalam rumah, ruang tamu, kamar, meja makan, dan
terutama hindarilah merokok di depan anak-anak.
3. Terapkan peraturan di
dalam rumah bahwa siapa saja yang kedapatan merokok (di dalam rumah), maka
kenakan denda dengan peraturan yang ada sanksi dengan memberlakukan denda.
Denda apa sajapun terserah, asalkan memenuhi unsur jera (efek jera). Di keluarga
saya biasanya diberlakukan denda dalam bentuk rupiah. Misalnya, bagi siapa saja
yang kedapatan merokok pada tempat-tempat yang sudah disepakati bersama dan
jika ada yang ketahuan merokok di dalam ruangan yang sudah disepakati bersama
tersebut, maka akan dikenakan sanksi denda Sekian Rupiah (pada keluarga saya
sudah kami terapkan denda sebesar Rp.100.000,oo per setiap ketahuan merokok).
4. Tulis sebuah papan
tulisan atau dalam bentuk apapun yang isi tulisannya adalah larangan merokok “NO SMOKING AREA” pada zona-zona larangan merokok di dalam rumah. Tulisan ini
bermaksud sebagai warning bagi orang-orang yang merokok agar tetap waspada dan
agar tidak merokok di dalam zona-zona terlarang yang sudah sama-sama kita
sepakati bersama-sama (keluarga).
5. Jangan biasakan
menyuruh (minta tolong) anak anda untuk membelikan rokok di warung apabila
saat-saat tertentu anda kehabisan stok rokok di rumah. Usahakan agar jangan
pernah melakukan hal itu (jangan sekali-kali pernah melakukan hal itu). Karena
hal yang seperti itu adalah melatih anak anda untuk tidak bersentuhan secara
lansung dengan bentuk pisik krokok.
6. Jangan biasakan
meminta tolong kepada anak serta menyuruh anak-anak untuk mengambilkan rokok
anda walaupun dalam waktu yang sangat mendesak dan pada saat anda membutuhkan
rokok untuk malakukan aktifitas merokok (semisal, menyuruh anak anda untuk
mengambilkan rokok di atas meja makan ataupun di dalam saku baju celana anda).
Hal ini, sekali lagi untuk membiasakan si anak untuk tidak bersentuhan secara
langsung dengan yang namanya rokok.
7. Anda sebagai perokok,
harus disiplin dan mentaati peraturan yang anda buat sendiri. Agar anda dapat
memberikan contoh kedisiplinan anda baik dalam hal rokok-merokok maupun dalam
hal kedisiplinan-kedisiplinan lainnya kepada orang-orang sekitar terutama
kepada anak anda.
sekian semoga bermanfaat ^_^
0 komentar:
Posting Komentar