Jumat, 26 Oktober 2012

Bahaya meroko dan Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok Seperti Orang Tuanya


Bahaya meroko dan Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok Seperti Orang Tuanya.

Satu lagi peringatan untuk para pecandu rokok serta mereka yang hidup atau tinggal bersama para perokok aktif. Riset teranyar mengindikasikan, orang yang tidak merokok namun menerima paparan asap rokok tingkat rendah selama sekitar 30 menit, mengalami kerusakan yang signifikan pada lapisan pembuluh darah.
Temuan ini memiliki implikasi besar bagi kesehatan masyarakat karena kerusakan yang dihasilkan oleh asap rokok terkait dengan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.
“Perokok pasif yang terpapar asap rokok dalam tingkat sangat rendah, – seperti misalnya anak-anak – akan menyebabkan kerusakan fungsi pembuluh darah setelah hanya 30 menit terpapar,” ujar peneliti utama riset tersebut, Dr Paul Frey, dari divisi kardiologi di San Francisco General Hospital, dalam sebuah rilis berita American College of Cardiology.
Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat,” tambah Frey. “Kami melihat penurunan yang begitu tajam pada fungsi vaskular, meski seeorang hanya menerima paparan yang sangat singkat dan itu sangat memprihatinkan,” jelasnya.
Dalam kajiannya, peneliti menggunakan mesin merokok untuk menghasilkan konsentrasi partikulat tertentu dan diukur dampaknya pada 33 partisipan sehat yang tidak merokok (perokok pasif) mulai usia 18-40 tahun. Para perokok dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tiga tingkat paparan. Tiga tingkat tersebut adalah udara bersih; tingkat lebih rendah dari asap tersisa ditemukan di rumah perokok atau restoran, dan tingkat tinggi yang ditemukan di sebuah bar berasap atau kasino.
“Kami mampu secara tepat mengkarakterisasi konsentrasi perokok pasif dan melihat seberapa besar tingkat paparan yang sangat rendah dapat memengaruhi kesehatan yang sebelumnya tidak pernah diteliti,” jelas Frey.
Rencananya temuan ini akan dipublikasikan pada 22 Mei 2012 dalam Journal of the American College of Cardiology.
Hasil temuan mengungkapkan bahwa pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas (disebut arteri brakialis), berisiko mengalami penyempitan pada orang yang terkena paparan asap rokok. Inilah alasannya kenapa lapisan dalam pembuluh darah tidak bekerja dengan semestinya.
Peneliti menegaskan perlunya suatu kebijakan yang lebih komprehensif untuk melarang orang agar tidak merokok di tempat umum. Mereka juga menyarankan kepada setiap dokter untuk berbicara dengan pasien mereka apakah tinggal dengan perokok atau tidak.
“Merokok merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dicegah untuk penyakit jantung,” kata Frey. “Kami berharap penelitian ini akan menyentuh para perokok agar menghentikan kebiasaan buruk mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjaga kesehatan jantung mereka sendiri tetapi juga kesehatan orang yang ada di sekitar mereka,” tutupnya.
Meskipun studi ini menemukan hubungan antara asap rokok dan kerusakan pembuluh darah, hal itu tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.
ΓΌ Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok Seperti Orang Tuanya.

Tips Agar Anak Kita Tidak Merokok Seperti Orang Tuanya.
Apakah anda perokok berat? Kalau ya, disini ada salah satu tips agar anak anda tidak mengikuti jejak anda dalam berperilaku merokok.
Bagi seorang perokok berat seperti saya ini, sangatlah susah untuk tidak merokok di sembarang tempat. Kebiasaan buruk ini sudah berjalan sejak saya masih SMA. Sering kali keinginan atau hasrat untuk berhenti merokok timbul dari dalam hati, namun memang susah dan memang rasanya berat sekali untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini dari kehidupan kita sehari-harinya.
Karena kebiasaan buruk tersebut, kita sebagai orang tua, kebiasaan buruk seperti ini biasanya menular pula pada anak-anak kita yang masih usia sekolah. Pada umumnya, anak-anak yang dalam masa pertumbuhan usia mudanya sering mengidolakan orang tuanya sebagai idola dalam pergaulannya sehari-hari, terutama pada sosok seorang ayah. Baik perilakunya sehari-hari di rumah mapun perilaku di luar rumah dan bahkan mungkin perilaku dalam kehidupan masyarakat sekitar terutama pada lingkungan sekolah.
Demikian pula dalam perilaku merokok. Seorang anak, biasanya, baik secara langsung maupun tidak langsung akan meniru perilaku orang tuanya yang perokok, sehingga si anak cenderung juga untuk menjadi seorang perokok, dari perokok pasif ke perokok aktif.
Sebagai orang tua yang bijaksana, kita harus dapat menyiasati bagaimana caranya agar anak kita tidak ikut-ikutan menjadi perokok seperti halnya kita sebagai orang tua.
Disini saya menyertakan tips-tips yang sudah lama saya terapkan dalam lingkungan keluarga saya untuk melatih anak dalam hal agar anak kita tidak merokok. Di mata anak kita, kita sebagai orang tuanya masih dapat merokok seperti biasanya tanpa akan ditiru oleh anak kita. Dan saya sebagai orang tuanya masih dapat merokok tanpa memberikan contoh yang berkonotatif negatif kepada anak-anak kita.
Karena tips ini juga (mungkin) berguna untuk kebaikan semua pihak. Diantara tips yang sudah pernah dan sedang saya berlakukan di rumah tangga saya dan hasilnya cukup berarti.
Tips-tipsnya adalah sebagai berikut:
1.    Sejak usia dini, anak diajarkan dan diberikan massa yang menggambarkan dampak buruk akibat dari kebiasaan merokok.
2.  Berdisiplinlah dalam hal merokok, jangan merokok di dalam rumah, ruang tamu, kamar, meja makan, dan terutama hindarilah merokok di depan anak-anak.
3.  Terapkan peraturan di dalam rumah bahwa siapa saja yang kedapatan merokok (di dalam rumah), maka kenakan denda dengan peraturan yang ada sanksi dengan memberlakukan denda. Denda apa sajapun terserah, asalkan memenuhi unsur jera (efek jera). Di keluarga saya biasanya diberlakukan denda dalam bentuk rupiah. Misalnya, bagi siapa saja yang kedapatan merokok pada tempat-tempat yang sudah disepakati bersama dan jika ada yang ketahuan merokok di dalam ruangan yang sudah disepakati bersama tersebut, maka akan dikenakan sanksi denda Sekian Rupiah (pada keluarga saya sudah kami terapkan denda sebesar Rp.100.000,oo per setiap ketahuan merokok).
4.  Tulis sebuah papan tulisan atau dalam bentuk apapun yang isi tulisannya adalah larangan merokok “NO SMOKING AREA” pada zona-zona larangan merokok di dalam rumah. Tulisan ini bermaksud sebagai warning bagi orang-orang yang merokok agar tetap waspada dan agar tidak merokok di dalam zona-zona terlarang yang sudah sama-sama kita sepakati bersama-sama (keluarga).
5.  Jangan biasakan menyuruh (minta tolong) anak anda untuk membelikan rokok di warung apabila saat-saat tertentu anda kehabisan stok rokok di rumah. Usahakan agar jangan pernah melakukan hal itu (jangan sekali-kali pernah melakukan hal itu). Karena hal yang seperti itu adalah melatih anak anda untuk tidak bersentuhan secara lansung dengan bentuk pisik krokok.
6.  Jangan biasakan meminta tolong kepada anak serta menyuruh anak-anak untuk mengambilkan rokok anda walaupun dalam waktu yang sangat mendesak dan pada saat anda membutuhkan rokok untuk malakukan aktifitas merokok (semisal, menyuruh anak anda untuk mengambilkan rokok di atas meja makan ataupun di dalam saku baju celana anda). Hal ini, sekali lagi untuk membiasakan si anak untuk tidak bersentuhan secara langsung dengan yang namanya rokok.
7.  Anda sebagai perokok, harus disiplin dan mentaati peraturan yang anda buat sendiri. Agar anda dapat memberikan contoh kedisiplinan anda baik dalam hal rokok-merokok maupun dalam hal kedisiplinan-kedisiplinan lainnya kepada orang-orang sekitar terutama kepada anak anda.

sekian semoga bermanfaat ^_^

0 komentar:

Posting Komentar