Red Hat mengumumkan untuk
tidak lagi menjual produk konsumennya secara terpisah, dan melepasnya sebagai
unit semi otonom yang diberi nama Red Hat Linux Project. Proyek ini melanjutkan
produksi versi konseumen, tapi kali ini sebagai produk gratis yang melibatkan
komunitas Linux.
Fedora Core adalah distro
besutan Red Hat Project setelah bergabung dengan Fedora Project, sebuah proyek
komunitas yang mengkhususkan diri membuat berbagai paket aplikasi untuk
dijalankan di Red Hat Linux.
Melihat sejarahnya, Fedora
Core jelas merupakan hasil evolusi dari Red Hat Linux yang berhenti di versi 9.
Karena hasil evolusi, Fedora Core memiliki penampilan, “rasa”, dan
fungsionalitas khas Red Hat Linux.
Fedora Core 4, dirilis
tanggal 13 Juni 2005, adalah rilis terbaru dari Fedora Project yang menawarkan
banyak perbaikan dan feature baru dibanding versi pendahulunya. Fedora Core 4
memuat semua update software terbaru, termasuk GNOME 2.10 dan KDE 3.4 yang
semakin cantik dan menunjang kinerja.
Fedora Core 4 dapat
dibakar ke empat keping CD atau sebuah DVD. Distro ini tidak menggunakan live
CD dan harus diinstall ke harddisk. Instalasi Fedora Core 4 mudah, dan tidak
banyak berubah dari rilis sebelumnya. Fedora menggunakan installer Anaconda
yang berbasis grafik sehingga mudah diikuti. Distro ini juga dapat bekerja
dengan baik di berbagai spesifikasi sistem tanpa perlu ngoprek di command line.
Kabar baik untuk para pengguna komputer Apple, Fedora Core 4 kini mendukung
penuh arsitektur CPU PowerPC, sehingga dapat dijalankan di prosesor Apple G3,
G4, bahkan G5. Dengan begitu, kini pengguna Apple memiliki alternatif sistem
operasi yang stabil selain Mac OS X.
2.
Suse
SUSE
Linux adl salah satu distro Linux utama yg dibuat di Jerman. SUSE Linux aslinya
merupakan terjemahan dlm bhs Jerman dr Slackware. Perusahaannya sekarang ini
dimiliki oleh Novel, Inc. S.u.S.E adl singkatan dr kalimat dlm bhs Jerman
“Software- und System-Entwicklung” (“Perangkat lunak & pengembangan
sistem”), tetapi ada informasi tdk resmi yg mengatakan bahwa S.u.S.E
dihubungkan dgn ilmuwan komputer Jerman Konrad Zuse.
SUSE LINUX termasuk distro
yang paling dihormati sebagai penyedia solusi dan teknologi unggul di dunia
sistem operasi open source. Distro asal Jerman ini memiliki tim developer
terbesar di dunia yang telah banyak berjasa mengangkat nama SUSE sebagai solusi
Linux paling lengkap saat ini. Pada tahun 2003, SUSE LINUX resmi diakuisisi
oleh Novell, Inc.
SUSE Linux Professional
(SLP) 9.3 adalah sebuah distro sistem operasi desktop yang mengundang decak
kagum saat dicoba. Distro ini memiliki semua aplikasi Linux yang kemungkinan
besar dibutuhkan oleh semua orang. Berbagai aplikasi itu kemudian disajikan
dengan pilihan antarmuka KDE Atau GNOME yang terbaru.
Yang perlu diingat adalah
sejak awal adalah SUSE LINUX punya reputasi sebagai distro yang bukan
diperuntukkan buat pengguna awam. Jadi, jangan mengharapkan distro ini akan
semudah Xandros atau Linspire. Tidak perlu takut untuk mencobanya mengingat
lengkapnya dokumentasi yang tersedia untuk distro ini, hanya saja distro ini
mungkin lebih tepat untuk developer, seorang power user, atau seseorang yang
tertarik untuk mencoba sampai sejauh mana desktop Linux dapat digunakan.
Sebagai distro Linux
high-end, SLP 9.3 dapat dijalankan di Pentium berkecepatan rendah dengan memory
minimal 128MB dan ruang harddisk 500MB. Tentu saja yang disarankan adalah
prosesor minimum Pentium 1GHz, memory 256MB, dan harddisk 2,5GB.
3. Ubuntu 5.04
Ubuntu mengambil namanya
dari bahasa Afrika Kuno. Menurut situs Ubuntu (www.ubuntulinux.org), nama
Ubuntu bermakna “kemanusiaan bagi sesama”. Distro ini lahir dari keinginan para
pengembang Linux untuk menyajikan sebuah distro Linux yang mudah dipakai,
handal, berkualitas, dan gratis. Ubuntu dapat dipakai baik untuk mesin yang
berfungsi sebagai server maupun sebagai komputer desktop. Distro ini juga
mendukung aneka prosesor yang ada di pasaran seperti Intel x86, AMD64, dan
PowerPC.
Proyek Ubuntu (Ubuntu
Project) disponsori oleh Canonical Ltd. Para peminat Ubuntu bisa memesan CD
Ubuntu dalam jumlah yang mereka inginkan secara gratis dengan cara mengunjungi
situs Ubuntu. Namun, para peminat Ubuntu juga bisa melakukan download file
image Ubuntu (dalam bentuk file .iso) dengan cara mengunjungi alamat
www.ubuntulinux.org/download/. Berhubung Ubuntu didistribusikan dalam dua CD, pastikan
Anda mendapatkan atau men-download file image yang sesuai dengan keperluan.
Sebagai informasi, versi install CD merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan
untuk dipasang dalam harddisk. Sementara versi Live CD merupakan distro Ubuntu
yang dikhususkan untuk dijalankan secara langsung via CD-ROM tanpa perlu
di-install lagi ke dalam harddisk.
Ubuntu 5.04 Hoary Hedgehog
merupakan versi terbaru sistem operasi ini. Sistem operasi ini membutuhkan
komputer dengan spesifikasi prosesor dari keluarga x86 (Intel 486, Pentium,
Pentium II, III, dan 4), AMD, atau VIA (dahulu Cyrix), kartu grafis VGA dengan
kedalaman 256 warna atau lebih tinggi, RAM 128MB atau lebih tinggi, sebuah
CD-ROM drive, dan ruang harddisk sekitar 1 gigabyte atau lebih tinggi (jika
akan dipasang dalam harddisk). Spesifikasi ini merupakan kebutuhan dasar untuk
menjalankan modus grafis dalam Ubuntu. Jika pengguna lebih suka dengan modus
teks, spesifikasi komputer yang diperlukan bisa lebih rendah lagi daripada
spesifikasi tersebut.
berarti
“aku adl aku krn keberadaan kita semua”. Tujuan dr distribusi Linux Ubuntu adl
membawa semangat yg terkandung di dlm Ubuntu ke dlm dunia perangkat lunak.
Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer spt PC (Intel x86), PC
64-bita (AMD64)
4. Knoppix 3.8
Knoppix boleh dikatakan
sebagai pelopor Live CD, yakni sistem operasi yang bisa langsung dijalankan dan
dipakai tanpa instalasi. Sistem operasi ini dirintis oleh sekumpulan programer
dan pengguna Linux dari Jerman. Menurut situs resminya di http://knoppix.com/,
Knoppix bisa dipakai sebagai sistem siap pakai untuk keperluan sehari-hari,
untuk kepentingan edukasi dan demo produk di sekolah atau perguruan tinggi,
atau sebagai perkakas untuk perbaikan (recovery). Dengan menggunakan metode
dekompresi secara on the fly, sebuah CD berkapasitas sekitar 700MB bisa dipakai
untuk menjalankan sistem Linux lengkap berkapasitas 2 gigabyte.
Berbeda dengan Ubuntu yang
mengandakan Gnome sebagai antarmuka grafisnya, Knoppix menggunakan KDE versi
3.32 sebagai antarmuka grafis default-nya. Dalam hal versi, distro ini hanya
memiliki satu file image untuk di-download, yakni versi Live CD. Jika pengguna
ingin memasang Knoppix ke dalam harddisk-nya, mereka bisa memanfaatkan perkakas
yang telah disediakan dalam versi tersebut. Saat ini, versi terbaru Knoppix
adalah 4.0. Sayangnya, pada saat artikel ini ditulis, versi ini baru tersedia
untuk bahasa Jerman dan dikemas dalam sekeping DVD. Sementara untuk bahasa
Inggris, versi terbaru Knoppix adalah 3.9.
Knoppix dapat dipasang
dalam komputer dengan spesifikasi prosesor berbasis Intel atau kompatibelnya
(486 atau lebih tinggi), RAM berkapasitas sekitar 128MB untuk menjalankan modus
grafis dengan KDE dan aneka aplikasi perkantoran, sebuah CD-ROM drive tipe IDE/ATAPI/USB/SCSI/Firewire),
sebuah kartu grafis standar VGA, mouse dengan konektor PS/2, serial, atau USB,
dan harddisk berkapasitas 1GB atau lebih tinggi (jika akan dipasang dalam
harddisk). Jika pengguna hanya ingin menjalankan Knoppix dalam modus teks,
kebutuhan RAM dan harddisk tentu saja akan lebih rendah daripada spesifikasi
tersebut.
5. PC Linux OS
PCLinuxOS adalah distro
Linux yang lahir pada musim panas 2003 dan awalnya dikembangkan dari Mandrake
(sekarang Mandriva) 9.2. Saat itu Mandrake masih menggunakan kernel versi 2.4,
devfs, dan XFree86. Dalam dua tahun ini, telah berevolusi menjadi sebuah distro
yang sama sekali baru sebagaimana Mandriva berkembang meninggalkan akar
RedHatnya. PCLinuxOS Preview 9 yang terbaru telah menggunakan Kernel 2.6.11-oci11
yang bekerja sempurna dengan desktop KDE 3.4.1. KDE 3.4.1 sendiri memanfaatkan
backend hal/dbus untuk memudahkan automounting perangkat seperti usb key,
cdrom, kamera, dan scanner.
PCLinuxOS disebarkan dalam
bentuk live CD. Ini berarti Anda tidak perlu meng-install PCLinuxOS ke dalam
harddisk. Cukup masukkan CDnya dan boot dari CDROM. Dalam waktu sekitar lima
menit ,Anda sudah dapat menggunakannya. PCLinuxOS akan meng-uncompress data
dari CD sambil jalan sehingga Anda dapat menikmati berbagai program yang
berukuran sekitar 2 gigabyte. PCLinuxOS akan berjalan di memori dan
memungkinkan Anda untuk mengakses seluruh komputer, membakar CD, menyimpan ke
harddisk, menikmati hiburan digital atau berselancar di web. Live CD berarti
portabilitas alias membawa lingkungan sistem yang sudah Anda kenal dengan baik
kemanapun anda pergi.
6. Linux Xnuxer
Masih ingat Dani
Firmansyah? Pria bernama alias Xnuxer ini sempat membuat heboh karena mengubah
tampilan situs resmi KPU saat Pemilu. Juli lalu, Dani mengumumkan peluncuran
distro Linux hasil oprekannya. Distro yang menurut Dani dikerjakan sendirian
selama 7 hari 7 malam itu diberi nama Xnuxer Linux versi 1. Distro ini
disebarkan dalam bentuk live CD yang dapat dijalankan tanpa instalasi.
Xnuxer Linux dibangun di
atas fondasi distro Debian Sarge 3.1 dan Knoppix 3.9. “Konsep yang
diaplikasikan di Xnuxer Linux adalah membuat Linux bisa digunakan dengan mudah
oleh end-user dengan mempercantik tampilan KDE tanpa mengurangi kinerja” begitu
dipaparkan oleh Dani.
Harapan Dani sepertinya
tercapai. Anda dapat menikmati sendiri KDE dengan penampilan yang berbeda dari
biasanya. Lebih sederhana dan membuat Linux terlihat mudah. Mereka yang sudah
terbiasa dengan Windows kemungkinan besar tetap “merasa di rumah” saat mencoba
Linux Xnuxer.
7. Mandrake 10.0
Mandrake merupakan salah
satu ditribusi Linux bahkan yang pertama menerapkan konsep sistem operasi
dengan antarmuka grafis yang sangat “bersahabat” dengan penggunanya.
Proyek distribusi Linux
ini sebenarnya sudah dimulai Mandrake sejak tahun 1998. Dengan konsentrasi
pengembangan Linux yang lebih mudah, Mandrake telah mengubah momok
“menyeramkan” Linux yang awalnya penuh dengan konfigurasi rumit menggunakan
perintah baris menjadi distribusi Linux yang menawarkan lebih banyak kemudahan.
Perubahan serta penambahan
beberapa feature baru terus dilakukan Mandrake dari waktu ke waktu. Bahkan
untuk menandainya, Mandrake mengubah keseluruhan nama distribusi menjadi
Mandriva. Hingga kini nama Mandriva digunakan sebagai kelanjutan pengembangan
distribusi Linux Mandrake.
Versi distribusi Linux
terakhir yang dirilis oleh Mandriva adalah 10. Masih bercirikhas kemudahan
antarmuka pengguna yang dimiliki distribusi Mandrake terdahulu, Mandriva 10
juga dibekali dengan Linux kernel 2.6.3.
Instalasi distribusi Linux
yang satu ini terbilang sangat mudah. Sebelum Mandrake dikembangkan, pengguna
yang akan menginstall Linux diharuskan mengerti setidaknya cara mengkompilasi
kernel Linux dan modul yang terkait dengan kernel tadi. Terkadang proses ini
memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Hal ini disadari oleh beberapa
pengembang distibusi Linux lain seperti RedHat dan Suse. Mereka mulai
mengembangkan sebuah antarmuka instalasi linux.
Berangkat dari sanalah
Mandrake kemudian mengembangkan antarmuka instalasi yang lebih baik. Penataan
informasi serta langkah-langkah instalasi dikemas sedemikian sehingga tidak
terlihat lagi kerumitan instalasi Linux yang sesungguhnya.
oke
BalasHapus